Resensi : Novel Fantasteen: Bloody Orchid

Identitas karya

- Judul Buku: Fantasteen: Bloody Orchid

- Pengarang: Lalu A. Mubarok

- Penerbit: DAR! mizan

- Tahun Terbit: agustus - 2007

- Jumlah Halaman: 133 halaman

Orientasi

Novel Fantasteen: Bloody Orchid adalah novel fiksi yang ditulis oleh Lalu A. Mubarok. Novel ini menceritakan tentang teror yang menimpa penghuni Orchidaceae Academy. Teror ini dimulai dengan anggrek yang tumbuh pesat serta akar-akar yang berbentuk ular melenyapkan mereka. Namun beberapa anak tidak menyerah dan berusaha mengungkapkan misteri tersebut dengan berbagai cara.

Sinopsis

Douglas dan Renanthera adalah siswa tahun 1827 dari Academy O, Academy tersebut terletak sangat jauh dari kota dan susahnya sinyal karena letaknya yang ditengah hutan. Saat itu ada sebuah organisasi yang melakukan analisis terhadap gedung tua disebelah Academy mereka, Douglas dan Renanthera sangat penasaran.

Sejak saat itu Duglas dan Renanthera mencari tahu gedung tersebut melalui buku-buku perpustakaan academy tersebut dan tetap saja rasa penasaran mereka tidak bisa hilang begitu saja, informasi yang mereka dapatkan sangat minim dan membuat mereka tidak puas. Menurut buku tersebut dulunya terdapat sebuah putri yang sangat menyukai anggrek dan melakukan berbagai percobaan agar anggrek tersebut hidup selamanya atau abadi dan tidak bisa layu.

Setelah dari perpustakaan tersebut douglas mencoba untuk searching melalui internet namun tidak bisa karena kurangnya sinyal di academy tersebut, Douglas tidak habis pikir dan mencoba ke gedung tertinggi yang ada di academy tersebut. Saat sedang menaiki tangga untuk ke atap, Douglas melihat gedung tua tersebut tetapi samar-samar tertutup kabut, membuat rasa penasaran Douglas meningkat dan akhirnya sampai di atap gedung tersebut. Usahanya tidak membuahkan hasil, tetap saja sinyal di Academy tersebut sangat lemah.

Keesokan Harinya Douglas dan Renanthera mencoba untuk bergabung dengan organisasi yang melakukan analisis di gedung tersebut. Ketua dari organisasi tersebut memberikan syarat jika ingin bergabung dengan organisasi itu, syarat yang diberikan adalah memetik 1 anggrek yang menurut mereka unik. Mendengar syarat tersebut Douglas dan Renanthera sangat senang karena menurut mereka sangat mudah.

Saat malam hari Douglas dan Renanthera mencoba mengililingi gedung tua tersebut tetapi mereka tidak sanggup karena gedung tua tersebut sangat amat besar, Douglas dan Renanthera akhirnya memutuskan untuk duduk di kursi yang terdapat pada sisi gedung tua tersebut, satu dua orang masih terlihat berjalan melewati gedung tersebut jadi mereka merasa masih aman, setengah jam berlalu mereka melanjutkan pencarian bunga unik tersebut, dan akhirnya mereka menemukan disalah satu sudut rumah tersebut. Anggrek tersebut berwarna hijau, Douglas dan Renanthera membawa masing-masing satu untuk ditunjukkan kepada ketua organisasi tersebut.

Besoknya mereka menemui ketua organisasi tersebut dan memberi bunga tersebut, alangkah terkejutnya ketua organisasi itu. Ternyata bunga yang mereka bawa terdapat racun yang sama persis seperti bisa ular. Douglas dan Renanthera pun meminta maaf dan akhirnya mereka diterima di organisasi tersebut.

Kegiatan pertama yang mereka ikuti adalah mengobservasi pintu masuk dan mengamankan bunga-bunga yang dianggap berbahaya, Mereka dan teman-teman organisasi melakukan kegiatan tersebut dengan sangat cepat.

Sore menjelang malam Douglas dan Renanthera sudah berada dikamar dengan pakaian rapi untuk mengikuti makan malam organisasi pertama, sepanjang kegiatan mereka berjalan dengan lancar sampai mereka mendengar suara ledakan dari Gedung tua tersebut. Douglas dan Renanthera berlari menuju sumber suara dan membantu organisasi mereka untuk memadamkan api

Keesokan harinya mereka melakukan kegiatan terakhir mereka. Yaitu, menyelediki akibat terjadinya ledakan, setelah sepanjang hari diselidiki, akhirnya organisasi tersebut menyimpulkan bahwa ledakan tersebut terjadi karena adanya orang yang merokok didalam gedung tersebut, dan bahan kimia dari dalam tersebut bereaksi dan menciptakan sebuah ledakan yang menghanguskan seluruh gedung tua tersebut.
Pada akhirnya Douglas dan Renanthera tidak mendapat apa-apa, Rasa penasaran mereka tidak terbayarkan dan akhirnya mereka memutuskan untuk fokus pada sekolah mereka

Kelebihan

Novel ini memberikan kita imajinasi-imajinasi diluar batas dan tidak terbatas dengan kata-kata dari penulis yang sangat memberikan kita gambaran imajinasi yang fantastis membuat imajinasi para remaja

meningkat. Selain itu, buku ini sangat menarik untuk dibaca saat kita sedang jenuh daripada bermain game.

Kekurangan

Kata-kata dari penulis yang sulit dipahami yang membuat kita harus membaca berulang kali untuk memahami kata-kata tersebut, serta banyaknya kata asing yang kita tidak tau


Penulis: Ferdian Surya Agung / 16