Pengarang Buku : Donny Dhirgantoro
Penerbit Buku : PT. Grasindo
Tahun Terbit : 2007
Tebal Buku : 381 halaman
ISBN : 9797591514
Donny Dirgantoro pada 2008 memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di
sebuah Bank Swasta dan menjadi penulis, pilihan pekerjaan yang masih harus terus ia
perjuangkan sampai sekarang. Novel pertamanya, 5 cm, adalah pengalaman pribadinya
bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak Mahameru, yang ia tuangkan ke dalam tulisan.
Novel yang terbit perdana pada 21 Mei 2005 tersebut terus dicetak ulang sampai sekarang
(edisi Mega Best-seller 2015).
Buku 5 cm ini mengisahkan tentang persahabatan lima orang anak muda yang
menjalin persahabatan kurang lebih tujuh tahun, mereka diantaranya mempunyai nama Arial,
Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Persahabat kelima anak muda tersebut sangat kuat. Ditambah
lagi dengan adanya kisah percintaan yang juga mewarnai cerita. Kelima orang tersebut telah
bersahabat selama tujuh tahun. Masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Arial,
sosok paling ganteng, berotot, badannya besar dan paling tenang di antara sahabatnya yang
lain. Kemanapun ia pergi pasti memakai sepatu basket.
Riani, satu-satunya wanita dalam persahabatan ini. Wanita ini selain cerdas, parasnya
cantik, berkacamata dan merupakan N-ACH sejati. Ia menjadi aktivis di kampusnya dan
berwawasan luas. Zafran, orang yang senang membuat syair dan puisi-puisi cinta. Namun, ia
selalu bimbang dan bersifat frontal. Ia akan mengatakan apa pun yang ingin dikatakan. Ia
sangat kocak saat bertemu Riani. Selera humornya juga bagus. Badannya kurus dan
rambutnya gondrong di bagian depan dan samping. Ian, postur badannya gendut dan
merupakan penganut sekte 4-4-2 fanatik. Semua hal tentang bola ia tahu, bahkan hampir
sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bermain bola.
Klub sepak bola yang dicintainya adalah Manchester United. Pria yang suka dengan
indomie ini juga merupakan penggemar artis tanah air bernama Happy Salma. Genta adalah
sosok pemimpin yang sangat berwibawa bagi para sahabatnya. Seperti halnya Riani, di
kampus Genta juga seorang aktivis. Ciri khas Genta adalah badannya sedikit lebih besar
dengan rambut lurus dan berjambul. Selain itu, ia adalah asisten dosen paling favorit di
kampusnya. Tidak ada yang tahu bahwa Genta menjadi penggemar berat Riani. Mereka
sangat solid, kompak dan mempunyai impian masing-masing. Suatu hari timbul rasa jenuh
dengan rutinitas harian mereka. Akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu,
nongkrong bareng bahkan komunikasi dalam 3 bulan.
Waktu berlalu begitu cepat, Genta disibukkan dengan event organizer, Ian
menyelesaikan skripsi dan berkat kerja kerasnya berhasil lulus. Arial akhirnya bertemu
dengan pujaan hatinya. Riani menjalani magang hingga berhasil memegang liputan. Mereka
sangat rindu akan bayang-bayang wajah para sahabatnya. Saat menerima SMS dari Genta,
mereka sangat senang karena seminggu kemudian adalah saatnya mereka berkumpul lagi di
stasiun pasar senen. Kini rasa rindu itu telah terobati. Semua orang sudah berkumpul, Riani
pun bertanya kemana tujuan mereka pergi. Genta pun menatap teman-temannya dengan tajam
dan menjelaskan bahwa saat tiba di puncak nanti mereka akan berada di tanah tertinggi di
Pulau Jawa. Kereta kelas ekonomi Matarmaja tiba di Malang. Kemudian, mereka naik angkot
hingga ke Tumpang. Lalu, perjalanan dilanjutkan dengan jip. Di perjalanan mereka bisa
melihat berbagai pemandangan yang sangat menakjubkan.
Pukul 5 pagi, perjalanan ke Mahameru dimulai dari Ranu Pane. Mahameru muncul
secara perlahan di tengah langit biru dan kabut pagi. Langkah mereka diiringi dengan angin
pagi yang sejuk dan dingin. Butuh waktu cukup lama untuk mencapai puncak Mahameru.
Banyak juga rintangan yang harus dilalui. Di puncak, tampak para pendaki berbaris rapi. Di
depan mereka tertancap bendera bambu yang berlatar asap Mahameru dan Langit biru. Tiga
orang pendaki mendekati tiang untuk mengerek bendera hingga Sang Dwi Warna tampak
gagah berani. Seketika itu juga semua pendaki memberi hormat. Di puncak gunung itu lagu
Indonesia Raya berkumandang.
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang menarik, penuh semangat dan petualangan.
Penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak
membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Dalam
buku ini, banyak kata-kata yang membuat kita terinspirasi. Dalam ceritanya, diselipkan lagulagu yang sesuai dengan suasana yang sedang terjadi, sehingga membuat kita semakin
terhanyut dalam cerita. Ditambah lagi dengan penggambaran setting waktu dan tempat yang
sangat detail tetapi tidak berlebihan seakan membuat seolah kita ikut terlibat di dalamnya,
seperti perjalanan mereka dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas puncak Mahameru.
Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu Pane, indahnya Ranu
Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak Mahameru. Pesan moral yang
disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian
mereka dan membuat jadi nyata.
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara
sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi
sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini
terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai ruh kaum muda meski sudah
memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi jiwanya
berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana
yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang
anak-anak. Pada resensi novel 5 Cm ini dapat diketahui bahwa ending ceritanya bahagia.
Tentu hal ini membuat siapa saja yang membacanya terangsang untuk mencari tahu lebih
dalam mengenai alur cerita yang lengkap.
Penulis: Arya Ramadhan P. A. / 04