Judul : Marianne
Pengarang : Risa Saraswati
Penerbitan : Jakarta : Bukune, 2019
Deskripsi Fisik : x, 182 hlm :ilus ;20 cm
ISBN : 978-602-220-319
Subjek : Novel horor
Bahasa : Indonesia
Target Pembaca : Remaja
Buku yang berjudul Marianne ini adalah novel yang ditulis oleh Risa Saraswati. Risa Saraswati sendiri adalah seorang penyanyi sekaligus penulis berkebangsaan Indonesia. Risa perempuan asli tanah Sunda lahir pada 24 Februari 1985. Risa diklaim memiliki kemampuan supranatural yang mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib. Nama Risa Saraswati melambung karena ia merilis sebuah buku berjudul Danur. Buku setebal 214 halaman ini bercerita tentang sisi lain kehidupan Risa yang tidak pernah diungkapkan ke publik yang akhirnya diangkat menjadi sebuah film.
Dalam novel Marianne, Risa Saraswati menggambarkan mengenai kehidupan zaman jajahan, namun sumbernya tidak berdasarkan cerita dari veteran atau saksi mata yang masih hidup sejak zaman jajahan melainkan dari makhluk tak kasat mata berdarah Belanda yang memiliki nama lengkap Marianne Charlote Van Dziburg, atau dia sendiri lebih suka dipanggil Anne. Kemampuannya yang bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata ini ia miliki ketika dirinya masih duduk dibangku SD.
Novel Marianne
yang memiliki 22 bab ini terbagi atas bab Saeni, Brata, Risa, Anton Van Dziburg
dan Marianne Van Dziburg. Buku ini memiliki sampul buku yang sangat menarik
berwarna abu dove keunguan yang disertai dengan gambar Marianne menggunakan
baju merah muda dan berambut pendek pirang Belanda terlihatnya sangat manis
membuat banyak orang semakin tertarik untuk membeli buku ini.
Anton Van
Dziburg adalah ayah kandung Anne yang sangat kaya raya namun sangat dingin dan
ibunya bernama Margot Van Dziburg. Konon ia adalah seorang perawat kebangsaan
jerman, lalu bertemu dengan Anton Van Dziburg saat keduanya aktif di
kemiliteran. Namun Margot mencintai laki laki jerman hingga mereka berdua
melahirkan seorang gadis cantik bernama Marianne. Gadis yang memiliki wajah
yang sama seperti Margot ibunya. Keluarga Van Dziburg digotong untuk tinggal di
Indonesia ikut bersama sang ayah Anton Van Dziburg pada saat masa penjajahan.
Risa mengaku
bahwa ia menuliskan kisah Anne berdasarkan tokoh terdekat atau tokoh yang
terlibat di masa hidup Anne dengan sudut pandang orang ketiga terbatas, Risa
mempergunakan orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas hak berceritanya, ia
hanya menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang dijadikan tumpuan cerita.
Tokoh terdekat orang ketiga tersebut ada 3 yaitu Saeni (pengasuh Anne), Brata
(supir kelurga Van Dziburg) dan Anton Van Dziburg (ayah Anne). Yang paling
menakjubkannya ketiga tokoh ini sudah tidak hidup sehingga Risa menggunakan
kemampuannya berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata untuk mengetahui lebih
jauh mengenai masa lalu Anne.
Kelebihan dari Novel ini adalah penggunaan kata pada Novel Marianne yang mudah dimengerti sehingga dapat membuat hati pembaca merasa ikut hanyut dalam kisah masa lalu Anne atau baper. Hingga Risa menceritakan dengan detail bagaimana menyedihkannya kehidupan Anne pada penjajahan saat itu. Menurut saya novel ini hanya memiliki sedikit kekurangan atau bahkan tidak ada jika anda sendiri yang membacanya. Sedikit kekurangannya yaitu jika anda seseorang yang senang membaca buku dengan genre horor yang mampu membuat bulu kuduk anda berdiri. Buku ini bukan pilihan yg tepat, karena buku ini berisikan cerita masa hidupnya Anne dengan penambahan sejarah masa penjajahan yang tidak memiliki unsur horor sedikitpun.
Penulis : Rizka Nindya W. Putri / 31