Penyunting : Tim Editor Fiksi
Penerbit : Penerbit Grasindo
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : 195 halaman
ISBN : 9786020516110
Priskilla Velicia
Ong, merupakan putri sulung dari dua bersaudara. Velicia lahir pada 8 Februari
1998, di Ternate. Velicia memang memiliki hobi menulis sejak sekolah dasar. Ia
menganggap tulisan-tulisan sebagai ‘teman’, semua imajinasi dan pengalamannya
selalu dituangkan menjadi rangkaian kata. Novel yang ditulisnya dengan judul When it Rains, berhasil meraih posisi
juara satu pada Lomba Menulis Novel #GrasindoFictionSweek
2018. Velicia juga kerap mengikuti ajang perlombaan menulis lainnya,
seperti Gramedia Writing Project Batch 3 sebagai
finalis pada tahun 2017 dan sebagai pemenang pada Lomba Kategori Cerita Terbaik Lomba Cerita Mini Sweek #MikroWaktu November
2018.
Grasindo didirikan
pada tahun 1990. Pada awalnya, Grasindo dikhususkan pada penerbitan buku-buku
sekolah dan referensi pendidikan. Pada masa tersebut, Grasindo juga dikenal
sebagai penerbit buku-buku cerita rakyat dan buku anak. Dalam perjalanan waktu,
Grasindo terus mengembangkan terbitannya dalam buku fiksi maupun non-fiksi. Tak
hanya itu, Grasindo juga mengadakan Lomba Menulis Novel #GrasindoFictionSweek, yang pada tahun 2018 berhasil dimenangkan
pada posisi pertama oleh Velicia Ong dengan novelnya berjudul When it Rains.
Menceritakan kisah
seorang perempuan bernama Samantha dan semua peristiwa berkaitan dengan hujan
yang dialaminya. Ibu Samantha selalu melarang Samantha untuk hujan-hujanan, bahkan
Samantha harus menunggu hingga hujan reda untuk pulang walau ia membawa payung
sekalipun. Kecemasan ibunya terhadap hujan membuat Samantha penasaran, seakan
ada kisah traumatis dibalik ‘larangan hujan’ tersebut.
Pada suatu hari, Samantha
sedang berada di kampusnya. Hujan lebat yang sedang terjadi, membuat Samantha terjebak
di kampus dan harus bermalam di sana bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya.
Hujan berlangsung sangat lama hingga menyebabkan banjir bandang di kota ia
tinggal. Melembaknya banjir menelan korban dan menyebabkan banyak kerusakan. Samantha
sempat mendapatkan telepon dari ibunya, namun telepon tersebut terputus sebelum
diakhiri. Samantha tidak bisa tenang selama di kampus dan semakin cemas dengan
kondisi keluarga nya.
Samantha mengalami
peristiwa-peristiwa pilu yang selalu berkaitan dengan hujan, hingga akhirnya
Samantha menganggap hujan sebagai malapetaka. Atas trauma yang dialaminya,
Samantha mengalami ombrophobia, semacam
ketakutan terhadap hujan secara berlebihan. Samantha harus menjalankan terapi
untuk memulihkannya dari trauma.
Namun
takdir mempertemukannya dengan seorang pluviophile-sang
pemuja hujan yang bernama Samuel. Kepribadian
mereka berdua yang bertolak belakang, kiranya akan sulit untuk mereka bisa
bersama. Dalam buku ini akan diceritakan bagaimana Samantha menghadapi
traumanya hingga ia dapat menemukan kedamaian dalam dirinya, serta kisah antara
Samantha dan Samuel dengan kepribadian mereka yang bertolak belakang.
Kesan
pertama yang diberikan pembaca ketika melihat suatu novel tentu dari sampulnya.
Novel When it Rains memiliki sampul
yang sederhana nan cantik. Warna biru muda yang dipilih sebagai latar seakan menggambarkan
kesan kesedihan dan juga ketenangan. Ditambah dengan ilustrasi Samantha yang mengenakan
atasan berwarna hijau dan payung merah yang menjadi pemanis pada sampul.
Dari segi tulisan,
novel ini memiliki pembawaan alur cerita yang tidak terkesan dipaksakan. Kisahnya
dapat menghibur. Pembaca tidak akan dibuat terlalu banyak berpikir ketika
membaca novel ini. Selain alurnya yang sederhana, novel ini juga memiliki
amanat yang cukup menarik terutama dari kisah antara Samantha dan Samuel yang
memiliki pribadi yang bertolak belakang namun berhasil dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam hubungan mereka.
Alur cerita yang
disuguhkan memang sederhana namun kesannya terlalu terburu-buru. Seketika
terdapat bagian cerita yang entah sambungnya dari mana. Akan jauh lebih terasa
emosi yang dituangkan apabila ‘langkah’ dalam cerita tersebut lebih diperlahan.
Khususnya pada pergantian latar ketika Samantha mengetahui bahwa ia dikhianati
oleh sahabat dan pacarnya. Kemudian hubungan Samantha dengan teman-temannya dan
keluarganya.
Pada beberapa
bagian cerita dalam novel seperti ketika proses penyembuhan Samantha dari
traumanya serta kisah antara Samantha dan Samuel pada bagian akhir, rasanya terlalu
singkat dan masih menggantung. Ada sesuatu yang kurang ketika membacanya bagian
tersebut. Namun secara keseluruhan, cerita dalam novel ini masih bisa diikuti
dengan baik.
Novel When it Rains mengisahkan Samantha yang
mengalami ombrophobia karena peristiwa-peristiwa memilukan yang dialaminya,
kemudian ia dipertemukan dengan Samuel yang merupakan seorang pluviophile. Kisah yang dikemas dengan sangat menarik dan cukup
menghibur, rasanya cerita ini akan mudah diterima pembaca. Pemilihan setting perkuliahan akan cocok untuk
pembaca dengan usia remaja hingga dewasa. Novel ini juga sudah mencantumkan
peringkat usia pembaca untuk 15 tahun keatas, yang artinya cerita dalam novel
ini akan kurang sesuai untuk pembaca dengan usia di bawah 15 tahun. Novel ini sangat
menghibur dan tentunya terdapat moral yang dibubuhkan di dalamnya. Seperti
moral bagaimana kita harus menghadapi masalah bersama pasangan, serta bagaimana
kita harus menanggapi masalah mental pada diri kita sendiri atau orang lain
dengan baik.
Penulis: Fayra Naysa Ramadhani/15